Paramartir yang lahir dari iman kepada Roh Kudus semakin banyak yang bertumbuh di seluruh pelosok bahkan ujung bumi. Paramartir adalah pribadi lepas pribadi yang dirinya terkoneksi langsung dengan Allah Yang Maha Kudus.

Paramartir tidak terikat oleh satu organisasi, yayasan atau kelompok melainkan berdiri pribadi lepas pribadi. Mereka menjadi manusia baharu dari yang sebelumnya terikat dengan liturgi masing-masing gereja.
Paramartir sungguh – sungguh melanjutkan tugas Bapa & Anak ketika di bumi untuk saling mengingatkan bahwa jalan ke surga tidak cukup hanya percaya Yesus saja. Kenapa?
Karena jika demikian mudahnya tentu adam dan hawa yang melakukan kesalahan (dosa) tentu tidak langsung di usir dari Kediaman Tahta Sorga. Melainkan, mungkin hanya di beri peringatan 1, 2, 3 dst nya.
Namun demikian, bukan berarti paramartyr lebih baik dan lebih benar dari yang lain. Karena yang berhak menilai adalah Yesus yang jadi hakim di akhir zaman kelak.
Paramartir hanya sadar dan mengerti dari pola pikir nya yang beku selama ini melihat kebenaran dengan standar duniawi. Untuk itulah, mereka yang selama ini menjalani ibadah liturgi yang monoton.
Kembali mencari lagi teman se-iman untuk bersekutu lebih lagi yang semua itu di atur oleh Roh Kudus. Sungguh luar biasa bukan.
Pergerakan mereka seperti di dukung oleh alam semesta, tumbuhan dan hewan di bumi. Seperti nya alam semesta, hewan & tumbuhan sudah menunggu lama momen ini.
Seperti yang tertulis di kitab Perjanjian Lama, di Kitab Kejadian yang berbunyi; “….kuasailah hewan di bumi…”
Dengan mengganti sosok Yesus sebagai Tuhan selama ini menjadi Roh Kudus bukan berarti meniadakan pengorbanan Yesus Kristus.
Seperti doa ini;
Darah Yesus berkuasa atas hidupku, Darah Yesus merontokan segala tipu muslihat iblis, Darah Yesus menutup bungkus tubuh roh jiwa ku, Darah Yesus menuntun ku, Darah Yesus mendamaikan pikiran & hati ku, Darah Yesus melembutkan hidupku, Darah Yesus menyelamatkan ku. Darah Yesus membuka selaput si jahat. Darah Yesus memateraikan ku. Darah Yesus membuka masa depan. Darah Yesus menolak kuasa gelap di dunia ini. Darah Yesus menghancurkan semua kerugian.
Adapun, Doa yang di lafalkan 7 (tujuh) kali dalam sehari adalah berupa, Kalimat syafaat yakni:
Aku percaya kepada Tuhan Allah Roh Kudus, Cahaya & Penunjuk kepada jalan yang lurus, satu-satunya jalan menuju kepada Yesus Kristus,
Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan kita yang di kandung daripada Roh Kudus, menjadi manusia ke dunia untuk menebus dosa manusia, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, di salibkan, mati dan di kuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ke tiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa. Dan dari sana, Ia akan datang kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati,
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, pencipta langit, bumi serta segala isinya. Yang awal dan yang akhir. Dialah Tuhan Allah yang menghendaki umat-Nya untuk bisa kembali ke surga sesuai dengan cara standar surgawi.
Sepintas kalimat syafaat ini seperti doa pengakuan iman rasuli. Namun ada perbedaan pada susunan & isi dimana lebih menekankan kepada penggenapan ke Tri Tunggal an.
Semoga apapun cara paramartir beribadah, berdoa memuji dan menyembah dalam Roh & Kebenaran hanya untuk kemuliaan nama Tuhan.
Sehingga manusia yang dulu awalnya di ciptakan dari debu dan tanah pada hari ke – 6 (enam) dimana Tuhan Allah sendiri yang menghembuskan nafasnya sehingga hidup penuh dengan kemuliaan surgawi karena serupa dan segambar dengan-Nya. Dan, jatuh ke dalam dosa. Sehingga kehilangan kekudusan kesucian kemuliaan yang menyebabkan ter usir keluar dari surga.
Dengan adanya paramartir membuat mereka yang tidak percaya kepada Roh Kudus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat di akhir zaman ini. Menjadi percaya dan ikut aktif demi mendapatkan kekudusan, kesucian, kemuliaan surgawi dari Roh Kudus sendiri.
Karena hanya dengan cara demikianlah, Yesus Kristus yang dulu naik ke surga melawan gravitasi bumi. Akan turun ke 2 (dua) kali dengan cara yang sama untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. Dan,
Yang mengikuti kehendak Allah Bapa di Surga pada waktu hidup di dunia lah yang di kenal oleh Yesus Kristus sebagai; Anak Terang, Garam Dunia, Cucu Abraham, Ahli Waris Kerajaan Sorga.
Dan, bagi yang tidak mengikuti standar surgawi atau kehendak Bapa di surga itulah nanti yang di sebut pada hari penghakiman dengan: “enyahlah engkau orang-orang munafik, pembuat kejahatan. Sesungguhnya Aku tidak mengenalmu!”





